Jumat, 02 November 2012

BAHAN PENYULUHAN BINA KELUARGA BALITA (BKB)



ASSET BANGSA YANG PALING MENENTUKAN DAN PALING BERHARGA ADALAH SUMBERDAYA MANUSIANYA OLEH KARENA ITU PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM) HARUS DIMULAI SEJAK USIA DINI BAHKAN SEJAK JANIN DALAM KANDUNGAN, KARENA PADA SAAT ITU PROSES PERTUMBUIHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA SUDAH BERLANSUNG.
SELEMBAR KERTAS PUTIH BISA DIKASIH WARNA APA SAJA MERAH, ABU-ABU, KUNING, DIGUNAKAN UNTUK PEMBUNGKUS OLEH IBU-IBU, ATAU LAP TANGAN, ATAU MENJADI IJAZAH, HAL INI TENTULAH TERGANTUNG PADA PEMILIKNYA.
SEBAGAI ORANG TUA TENTU MENGHARAPKAN PUTRA-PUTRINYA TUMBUH DAN BERKEMBANG SEBAGAIMANA MESTINYA, PANDUAN DAN PETUNJUK TENTANG PENGASUHAN DAN PEMBINAAN ANAK SELAIN YANG DITERIMA SECARA TURUN TEMURUN JUGA DIPADUKAN DENGAN POLA-POLA PENGASUHAN MODREN DEWASA INI.
BINA KELUARGA BALITA (BKB) ADALAH SEBAGAI WADAH KEGIATAN KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA UNTUK MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN ORANG TUA DAN ANGGOTA KELUARGA DALAM MENINGKATKAN TUMBUH KEMBANG ANAK.
PERANAN KADER SANGAT STRATEGIS DALAM MEMBINA DAN MEMBERIKAN PENYULUHAN KEPADA ORANG TUA TENTANG BAGAIMANA CARA MERAWAT DAN MENGASUH ANAK DENGAN BAIK DAN BENAR.
UNTUK MENARIK MINAT ORANG TUA BERBAGAI CARA DILAKUKAN OLEH PENYULUH, BAIK MELALUI MEDIA REAL,  MEDIA VISUALISASI DAN LAIN SEBAGAINYA.
BAHAN VISUALISASI LEMBAR BALIK

MATERI PENYULUHAN BKB
ANAK USIA   0 – 1 TAHUN

TMKK KECAMATAN JOHAR BARU



Kegiatan pelaksanaan TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK) yang bertempat di Gelanggang Olah Raga Jl. Rawa Selatan IV Kelurahan Johar Baru Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat, Rabu 10 Oktober 2012.



Minggu, 21 Oktober 2012

KB DI WILAYAH PADAT PENDUDUK


Jumlah penduduk yang besar atau banyak , dapat dipastikan mempunyai dampak terhadap kegiatan ekonomi, dimana terbukanya peluang-peluang kegiatan ekonomi, penawaran (Supply) dan permintaan (demand) cendrung meningkat atau banyak pula.

Peluang-peluang kegiatan ekonomi yang tercipta tersebut belum mampu terpenuhi oleh sumber-sumber dilingkungan wilayah padat penduduk atau di ranah tertentu, karena sumber daya manusia perlu ditingkatkan kualitasnya, distibusi pendidikan yang kurang merata, manajemen usaha  perlu ditingkatkan, semangat kerja  perlu diperbarui dan lain sebagainya, pada sisi lain pertumbuhan penduduk belum terkendali maka terjadilah gap antara pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan kebutuhan hidup. Hal ini akan bermuara kepada hal-hal yang tidak diharapkan misalnya, pengganguran , kriminilitas, tawuran antar kampung, putus sekolah, narkoba dan lain sebagainya.

WILAYAH TERPADAT

Bila dilihat dari Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 Provinsi DKI Jakarta, wilayah Jakarta Pusat menduduki urutan pertama dari segi kepadatan penduduk yakni 18.779,94 Jiwa/Km2 . Sedangkan pada Tingkat Kecamatan penduduk yang terpadat berada Kecamatan Johar Baru dimana kepadatan penduduknya adalah 49.150,17 Jiwa/Km2 . Di Kecamatan Johar Baru sendiri Kelurahan yang terpadat penduduknya adalah Kelurahan Kampung Rawa yakni 73.888,24 Jiwa/Km2, disusul Kelurahan Tanah Tinggi 64.167,96 Jiwa/Km2; Kelurahan Galur 60.026,19 Jiwa/Km2 dan Kelurahan Johar Baru 32.451,86 Jiwa/Km2.

PERAN KB

Peran KB dalam menekan laju pertumbuhan penduduk sangat strategis sekali, mengendalikan angka kelahiran penduduk serta meningkatkan akses pelayanan KB dengan strategi mengupayakan keterjangkauan dan akses masyarakat kurang mampu kepada fasilitas pelayanan KB, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, pembangunan keluarga melalui bina keluarga baik balita, remaja maupun lansia.

Memprioritaskan pengarapan program KB di wilayah padat penduduk, dimana rata-rata PUS mempunyai anak lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang lebih maju. Upaya pengarapan diutamakan pada peningkatan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang; IUD, MOP, MOW dan Implan, pengarapan juga diarahkan pada PUS yang bukan peserta KB (Unmet Need), karena tingkat Unmet Need tergolong tinggi.

Disisi Ekonomi digiatkan usaha untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship dikalangan keluarga akseptor itu sendiri melalui UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor)